watch sexy videos at nza-vids!

Kumpulan Cerita Sex Dewasa Terbaru | Koleksi Kisah Nakal dan Mesum Terlengkap


Cerita Sex Bergambar | Cerita Nakal Abg | Cerita Ngentot Perawan | Cerita Mesum Cewek Jilbab | Cerita Hot Pembantu | Cerita XXX Anak Kampus | Cerita Ngewek Bini Orang | ǀ Cerita Dewas Selingkuh | Cerita Horny Eksebisi | Cerita Panas Lesbian | Cerita Hot Pesta Sex | Cerita Birahi Tukar Pasangan

Koleksi Lengkap Video XXX Gambar Jernih, Klik Disini
foto bugil
Play/Download
Cerita Sex Artis dan Model Indonesia
Cerita Nafsu Abg Kampung Lugu Perawan
Cerita Panas Skandal Guru dan Siswi Sekolah
Cerita Mesum Ustadzah Berjilbab Super HOT
Cerita Seru Ngentot Abg Memek Sempit
Koleksi Foto Bugil Terbaru 2023

foto bugil
Play/Download
CERITA DEWASA

Cerita Mesum Terbaru: Kisah Pilu di Dalam Bis – Kedatangan Herman ke sini mengingatkanku akan kampung halamanku. Banyak yang telah ia ceritakan mengenai perkembangan kota kelahiranku. Maklum, sudah tujuh tahun lebih aku tidak pernah kembali ke sana. Namaku Agnes Monica, umurku sekitar 23 tahun, aku mempunyai seorang anak perempuan umur tujuh tahun bernama Chelsea Olivia, mungkin pembaca bingung dan heran dengan nama kami. Ya, nama kami seperti nama artis di negara kita, ibuku yang memberikan nama Agnes Monica kepadaku, karena saat mengandung aku, ibu sering menonton acara Tralala Trilili yang saat itu dibawakan oleh artis cilik bernama Agnes Monica. Sedangkan saat aku melahirkan putriku, aku kebingungan menamakannya, saat itu ia terlahir tanpa seorang ayah, aku hanya teringat dengan cara ibu menamaiku. Aku coba mencari nama artis Indonesia melalui internet, maklum, sejak beberapa tahun lalu aku sudah berapa di Singapura, jadi aku kurang tahu perkembangan di Indonesia. Kemudian hasil pencarianku mengena pada nama yang cukup menarik bagiku, nama tersebut adalah Chelsea Olivia. Setelah melahirkan Chelsea, aku bertemu dengan John yang kini sudah menjadi suamiku, ia tidak menghiraukan statusku saat itu.
Cerita Mesum Terbaru 2014 – Ceritanya sangat panjang, tujuh tahun yang lalu tepatnya aku duduk di bangku SMP, aku mengalami musibah yang membuatku harus meninggalkan negaraku sendiri untuk menutup aib dan memulai hidup baru. Awalnya orang tuaku membawaku ke Jepang, namun tidak lama di sana aku diterbangkan ke Singapura. Banyak hal buruk yang telah ku alami, sehingga aku harus memulai kehidupanku kembali bersama John.
 Namun kedatangan Herman telah kembali mengingatkan kenangan burukku. Sebenarnya niat Herman ke sini hanya sekedar untuk liburan, namun aku sendiri yang kembali mengingat masa laluku. Jujur, aku pernah jatuh hati dengan Herman, namun karena sesuatu hal, aku harus dijodohkan orang tuaku dengan pria lain, hal tersebutlah yang membuat Herman berubah sifat, ia cukup frustasi dan akhirnya memperkosaku bersama teman-temannya. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku tidak menuntutnya, karena sampai hari ini pula aku masih menaruh hati padanya. Setidaknya kedatangannya sedikit mengobati rasa rinduku.
 Herman terlihat akrab dengan keluargaku, baik dengan Chelsea maupun John. Sepertinya ia punya ikatan batin dengan Chelsea. Firasatku mengatakan bahwa Herman lah ayah dari putriku ini. Tapi kami masing-masing telah mengambil jalan sendiri, jadi kami tidak berhak untuk mengungkit masa lalu. Banyak cerita mengenai perkembangan negara asalku yang menambah wawasanku, namun yang sedikit membuatku sedih adalah mengenai kasus yang sedang hangat ketika itu. Herman bilang di kota asalku marak terjadi kasus pemerkosaan dalam angkot, kejadian itu baru saja terjadi sebelum keberangkatan Herman ke sini.
 Cerita Herman tersebut sontak saja mengingatkanku dengan keperihan yang aku alami dulu. Bayangkan saja, aku yang masih ABG dulu diperkosa oleh teman-teman sekolahku, bahkan beruntut diperkosa petani. Bukan hanya itu saja, menjejakkan kaki ke Jepang, aku masih mengalami hal yang tidak menyenangkan itu. Kasus di Indonesia adalah pemerkosaan dalam angkot, sedangkan yang kualami di Jepang adalah pemerkosaan dalam bis. Berita ini benar-benar kembali menyayat hatiku untuk kembali terluka. Aku akan menceritakannya kepada pembaca agar pembaca mengerti bagaimana sakitnya menjadi seorang perempuan. Aku harap pembaca tersadar dan tidak akan menzolimi kaum hawa lagi.
 Aku kebingungan setelah sampai di bandara Jepang, aku sama sekali tidak tahu daerah di sini, untungnya mama ku sedikit bisa berbahasa Jepang, dan beliau mempunyai beberapa teman yang bekerja di sini. Narita airport, kata mama ditelepon kepada temannya agar bisa menjemput kami. Sambil menunggu, aku dan mama duduk di kursi yang telah disediakan, ku lihat ramai orang berkulit putih susu berlalu lalang tanpa sapa menyapa, wajah mereka terlihat serius, cukup bosan juga aku menunggu di sini. Untungnya tidak perlu menunggu cukup lama, teman mama pun sampai untuk menjemput kami. “Wah, ini anakmu ya? Cantik banget…” kata teman mama sambil memujiku. “Iya, nanti rencananya dia lanjut sekolah di sini…” kata mama. Akhirnya aku memperkenalkan diri kepada wanita berambut pirang hasil semir itu, “Agnes, tante…” Sepertinya di sini sedang tren cat rambut, aku sebenarnya lebih suka dengan warna rambutku yang hitam alami. Iya, aku lebih suka dengan rambut yang lebih oriental, hitam dan lurus, sangat cocok dengan postur tubuhku yang mungil namun seksi.
 Kamipun kemudian berangkat dari airport menuju ke apartemen teman mama yang ku panggil tante Olive. Sepenjang jalan kami banyak berbincang, sambil aku menoleh ke arah luar jendela melihat suasana kota yang mama bilang adalah Tokyo, sepanjang jalan banyak orang berjalan kaki, beda jauh dengan negara kita Indonesia, bahkan orang yang berpakaian rapi pun berjalan kaki menjinjing tasnya. Sepanjang jalan pun banyak papan nama toko yang tidak ku mengerti tulisannya, karena aku belum pernah sekali pun mempelajari bahasa Jepang. Ternyata tante Olive adalah teman SMA mama, sejak lulus tante Olive sudah merantau di Jepang untuk bekerja menjadi buruh pabrik. Tante Olive mempunyai sebuah apartemen, ia memperbolehkan kami tinggal untuk sementara di apartemennya. Ia juga langsung membawa kami keliling, bahkan mengenalkan aku pada sebuah sekolah, tante bilang ia akan membiayaiku di sekolah yang lumayan ternama di Tokyo ini. Semua data yang ku bawa dari Indonesia diminta oleh tante Olive, “Kalau prosesnya sudah selesai, tante akan temani Agnes agar tahu jalan ke sekolah”, kata tante Olive. “Makasih ya tante…”, aku sangat berterimakasih akan jasa tante Olive, karena bukan hanya membantuku, ia juga coba membantu mama untuk masuk bekerja di pabrik tempat ia bekerja. Kami tidak tahu apa yang akan kami lakukan lagi selain berterima kasih.
 Setelah selesai dengan kesibukan, kami sampai ke apartemen tante Olive. Kedatangan kami ternyata disambut dengan ramah oleh suami dan anak-anaknya. “Owh, ini suamimu Liv?” tanya mama. Semua senang sekali bisa berkumpul, karena ternyata mama juga mengenal suami tante Olive yang juga berasal dari Indonesia. Kisah cinta mereka memang berseri di negara sakura ini, kata tante ia bertemu om Aseng di sebuah restoran, om Aseng adalah koki di restoran tersebut, karena bisa berbahasa Indonesia maka tante Olive sering makan di sana dan menjadi akrab. Tante Olive memiliki dua anak laki-laki, namanya Sanusi dan Kosashi. Sanusi anak sulungnya sudah cukup besar, mungkin dua atau tiga tahun lebih tua dariku, sedangkan Kosashi mungkin seumuran denganku. Setelah berkenalan, akhirnya kami makan bersama, mereka semua terlihat akrab sekali, sungguh hangat berada dalam suasana keluarga ini.
 Tak terasa hari pun sudah menjelang malam, tante Olive telah menyediakan kamar untuk aku dan mama. Kami pun segera melepas lelah agar besok bisa terbangun dengan kondisi yang lebih segar, karena besok tante Olive akan menuntunku ke sekolah baruku di Jepang, namanya Nishi, di sana banyak anak orang Indonesia yang bersekolah, jadi kalau masalah bahasa, aku tidak akan kesulitan. Tante Olive memang pandai meyakinkanku, aku yang hanya berbekal bahasa Inggris juga tidak mau menyerah mempelajari bahasa Jepang di sini. Setelah itu tante juga harus membawa mama ke pabrik tempat ia bekerja. Lumayanlah, setidaknya mama tidak susah mencari kerja lagi di sini dan tidak perlu terus berharap dengan papa yang sedang merantau ke Singapura lagi.
 “Ayo Nes…” ajak tante di hari besoknya, segera aku mengenakan seragam sekolah khas siswi Jepang yang telah disediakan tante. Seragamnya keren banget, sangat jauh berbeda dengan seragam sekolahku di Indonesia kemarin.
 Ternyata benar apa yang dikatakan tante Olive, di sekolah ini aku menemukan beberapa siswa yang juga berasal dari Indonesia. Awalnya aku sedikit malu, tapi agar bisa beradaptasi, mau gak mau aku harus berkenalan dengan mereka. Di kelasku saja aku sudah menemukan lima orang siswa yang berasal dari Indonesia, seperti diriku, mereka adalah warga keturunan. Rata-rata mereka adalah orang yang cukup berada sehingga dapat bersekolah di luar negeri. “Tenang saja nes, tidak susah koq belajar bahasa Jepang…”, kata seorang siswa kepadaku. Dari lima siswa tersebut ada seorang gadis cantik dari Indonesia juga. Perlahan-lahan akhirnya kami menjadi akrab. “Lagian di sini pelajarannya pakai bahasa Inggris koq”, kata gadis asal Indonesia tersebut. Hampir 80% siswa di sini berambut pirang, terlihat dengan jelas trend di sini.
 Aku duduk bersebelahan dengan Elissa, gadis yang ramah tersebut terus membantuku melewati pelajaran hari ini. Pulang sekolah aku pun sudah ditunggu oleh tante Olive. Tante Olive mengajarkanku jalur pulang ke apartemen, agar besok aku bisa mandiri untuk bisa sendiri pergi bersekolah.
 Seperti halnya kemarin, malam ini kami makan bersama, namun menu hari%2

homeback
©Ceritaseru.SEXtgem.Com
2014-2023
-Gudang Cerita Sex Dewasa 17+ Sejagad-

Partner : CeritaDewasaku.Sextgem.Com
SukaVagina.Sextgem.Com