
Play/Download
Dhea mengerang sadarkan diri. Kepalanya seakan-akan ingin pecah. Ia
berusaha mengingat apa yang telah terjadi tapi tidak berhasil. Ia ingat
pergi ke sebuah pesta dan bertemu dengan laki-laki kurus dan berusaha
mendekatinya.
Akhirnya ketika Dhea bosan ia pergi meninggalkan pesta tadi. Ia sedang
berjalan menuju mobilnya ketika segalam tiba-tiba menjadi gelap. Dhea
bangun dan duduk, sadar dirinya ada di sebuah bale-bale di sebuah rumah
sederhana. Tidak ada lampu satupun tapi ia bisa melihat cahaya datang
dari ruangan sebelah dan mendengar suara-suara. Seseorang masuk ke dalam
ruangan itu dan berkata, "Sudah waktunya lo bangun cewek manis! Kita
udah lama nunggu nggak sabar bersenang-senang sama lo!" Kemudian
laki-laki itu berkata bahwa Dhea telah disergap dari belakang dan
kepalanya dipukul hingga pingsan dan dibawa ke sebuah rumah kecil di
dekat Pelabuhan Ratu, di sebuah desa kecil jauh dari manapun.
Laki-laki itu mendekati Dhea dan berkata bahwa ia dan teman-temannya
tidak segan-segan membunuhnya jika ia tidak menuruti semua perintah
mereka. Mereka akan menyiksa Dhea dulu dan akan butuh waktu lama dan
menyakitkan sebelum ia bisa mati. Ketakutan, Dhea berkata ia akan
menuruti semua perintah mereka, dan laki-laki itu tersenyum.
"Oke, masuk ke ruangan itu dan buka pakaian lo, semuanya!"
Dhea berjalan perlahan masuk ke ruangan sebelah, masih pusing akibat
pukulan di kepalanya. Nafas Dhea tersentak ke ia masuk ke ruangan itu.
Ada 12 laki-laki di dalam ruangan itu. Semuanya berbadan besar dan
kekar, melihat penampilannya mereka adalah buruh pelabuhan atau pabrik
yang kasar. Mereka semuanya adalah laki-laki paling besar yang pernah
dilihat oleh Dhea! Mereka mulai bersiul dan berkomentar sambil berseru
kagum dan memanggil Dhea dengan julukan jorok ketika Dhea mulai
melepaskan pakaiannya. Ketika buah dada Dhea yang kecil tapi padat dan
bulat terlihat, ia bisa melihat seluruh penis laki-laki itu langsung
menegang. Dan ketika vagina Dhea terlihat jelas, Dhea merasa dirinya
akan mati ketakutan ketika melihat tatapan penuh nafsu dari wajah-wajah
beringas di hadapannya. Ia sangat ketakutan membayangkan apa yang akan
terjadi pada dirinya.
Laki-laki pertama maju mendekatinya. Ia bertubuh hitam. Ia meremas buah
dada Dhea dan menyuruhnya untuk berkeliling dan mengulum penis setiap
orang di ruangan itu. Wajah Dhea memerah ketika ia mendekati laki-laki
yang pertama. Laki-laki itu langsung memasukan penisnya ke dalam mulut
Dhea dan langsung memompa keluar masuk di mulut Dhea. Dhea sendiri mulai
tersedak dan batuk, tapi laki-laki itu tanpa peduli mendorong penisnya
masuk hingga tenggorokan. Ia mengerang dan berejakulasi. Dhea merasakan
mulutnya terisi oleh semburan sperma yang hangat dan lengket, dan ia
berusaha untuk menelan semuanya, tapi sperma itu tetap mengalir keluar
dari sudut mulutnya, mengalir ke dagunya.
Semua laki-laki itu tertawa ketika Dhea merangkak mendekati laki-laki
berikutnya. Semua sudah begitu terangsang membayangkan mulut Dhea di
penis mereka, sehingga tidak ada yang bisa bertahan lama. Satu persatu
dari mereka bergantian mengusapkan penis mereka pada wajah, hidung serta
bibir Dhea. Mereka bergantian memaksa Dhea mengulum dan menjilati penis
mereka.
Sekitar 40 menit kemudian, Dhea telah menelan 12 semburan sperma dan di
wajahnya menempel sisa-sisa sperma yang tidak berhasil ia telan. Lalu
seorang dari mereka mendekat dan menyuruhnya bertumpu pada lutut dan
tangannya. Dhea berpikir dengan posisi merangkak seperti itulah dirinya
akan mulai diperkosa dari belakang, tapi jantungnya seperti berhenti
berdenyut ketika mendengar laki-laki itu berkata, "Siapa yang mau
pertama kali ngerasain pantat bintang film kita ini?". Sebelum Dhea
sadar apa yang akan terjadi, Dhea merasakan sebuah kepala penis besar
menempel di liang anusnya yang sempit dan kecil. Laki-laki dibelakangnya
mendorong keras dan Dhea langsung menjerit kesakitan. Laki-laki yang
lain tertawa senang melihat liang anus Dhea membuka dipaksa dimasuki
oleh penis yang besar itu. Laki-laki itu bergerak cepat dan brutal,
ber-ejakulasi di dalam anus Dhea memberika pelumas untuk laki-laki
selanjutnya.
Ketika laki-laki selanjutnya sedang memperkosa anus Dhea, laki-laki yang
lain memegang salah satu dari kaki Dhea dan menariknya. Kemudian ia
menggosokan penisnya ke telapak kaki Dhea yang berkerut dan mengejang
menahan sakit. Laki-laki itu terus menggosokan penisnya ke telapak kaki
hingga jari-jari kaki Dhea yang kukunya dicat merah menyala, sementara
semua laki-laki di ruangan itu bergantian mencoba anusnya. Beberapa
laki-laki yang lain berlutut di depan Dhea dan mengocok senjata mereka
di muka Dhea. Dan ketika laki-laki di hadapannya mulai menyemburkan
sperma mereka ke wajah Dhea, laki-laki yang ada di pantatnya menarik
penisnya dan sedetik sebelum ia ejakulasi, ia mendorong penisnya masuk
ke dalam vagina Dhea yang perawan. Semburan demi semburan mengisi lubang
kewanitaan Dhea dengan sperma. Dhea mulai menangis menyadari dirinya
bisa hamil oleh mereka.
Sementara itu laki-laki yang menggunakan kakinya menggosok-gosok makin
cepat dan keras. Ia berteriak, "Aahh.., gue kelluarr.., gue kkeluaar..!"
Air mani langsung tersembur ke telapak kaki Dhea dan mengalir membasahi
jari-jari kakinya. Selanjutnya semua 12 orang itu mendapat giliran
menggunakan anus Dhea untuk memuaskan nafsu mereka, bergantian mereka
menampar dan memukul pantat Dhea sambil tertawa senang melihat lubang
anus Dhea membesar. Mereka menjulukinya Dhea Si Lubang Besar. Laki-laki
yang terakhir juga memasukan tangannya hingga pergelangan ke dalam anus
Dhea. Dhea menjerit dan menjerit ketika tangan laki-laki itu masuk ke
dalam anusnya. Kemudian mereka semua memerintahkan agar Dhea menjilati
penis mereka hingga bersih. Perut Dhea terasa mual tapi ia tetap menurut
perintah mereka dengan harapan mereka akan puas dan meninggalkan
dirinya.
Yang selanjutnya terjadi adalah, mereka menarik tubuh Dhea dan diseret
keluar, untuk pertama kalinya Dhea sadar dirinya berada di tempat
terpencil dari keramaian. Laki-laki itu mendorong tubuhnya menuju ke
sebuah kandang. Dhea jatuh tersungkur kelelahan dan kesakitan. Tubuhnya
gemetar ketika ia mendengar ringkikan kuda di dalam kandang itu. Dhea
mulai menangis dan meronta-ronta ketika dirinya diseret mendekati kuda
yang ada di dalam kandang. Seseorang berkata, "Lo bakalan ngerasain
bagaimana rasanya kuda sayang!" Perlahan tangan Dhea meraih penis kuda
tersebut dan mulai menggosoknya, dan tersentak melihat ukuran penisnya.
Panjangnya dua kali dari panjang penis laki-laki yang pernah dilihatnya,
dan tangannya sama sekali tidak bisa menggenggam diameter penis kuda
itu. Dhea berharap ia hanya disuruh mengocok penis tersebut, tapi
laki-laki itu berkata agar Dhea mengulum penis itu dengan mulutnya.
Dengan air mata mengalir di pipinya, Dhea mulai menjilati penis kuda
tersebut, hampir saja ia muntah karena bau yang tercium olehnya. Dhea
hanya mampu memasukan kepala penis kedua itu saja ke dalam mulutnya,
sedangkan tangannya digunakan untuk mengocok batang penis kuda itu.
Semburan sperma yang pertama membuat kepala Dhea terdorong menjauh dari
penis itu. Semburan yang kedua menyembur ke wajah dan buah dadanya. Ia
membuka mulutnya dan berusaha menelah sperma yang disemprotkan oleh kuda
itu. Wajah Dhea tertutup seluruhnya oleh sperma kuda dan rambutnya
lengket karena sperma tersebut. Sebagian besar sperma itu mengalir turun
dan menetes ke budah dada Dhea.
Dhea langsung jatuh tersungkur lemas berpikir semua itu telah selesai.
Satu dari laki-laki itu berlutut di depan wajahnya dan menyeringai
ketika berkata ini adalah permulaan bagi diri Dhea. Ia berkata agar Dhea
bersiap-siap menunggu sampai sisa kelompok mereka sampai ke pondok
tersebut.
TAMAT